Properti Meriahkan JKT IP Market 2025
Franklin County News — Arena kreatif Indonesia kembali bergairah dengan pembukaan Jakarta IP Market (JIPM) 2025. Mengangkat tagline License Deal Distribute, perhelatan dua hari yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Komite Ekonomi Kreatif Jakarta (KE JKT) ini berhasil mengumpulkan total 100 karya kekayaan intelektual (KI) atau Intellectual Property (IP) dari 28 eksibitor.
Acara yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. JIPM 2025 menjadi platform pasar dan kolaborasi IP pertama dan terbesar di Indonesia, menegaskan ambisi Jakarta untuk melompat menjadi pusat ekonomi kreatif berbasis IP di kawasan Asia Tenggara.
Ajang Kolaborasi Kreator dan Investor
Fkus utama JIPM 2025 adalah memfasilitasi pertemuan strategis antara para kreator konten lokal dengan calon investor, buyer dari industri manufaktur, retail, dan distributor, baik dari dalam maupun luar negeri.
1. Membawa IP Lokal ke Pasar Global
Kehadiran 100 IP, yang mencakup berbagai sektor mulai dari animasi, gim, komik, musik, hingga desain, menjadi sinyal positif terhadap kematangan ekosistem ekonomi kreatif Ibu Kota. Karya-karya yang dipamerkan tidak hanya menonjolkan kreativitas visual, tetapi juga memiliki potensi komersial tinggi untuk dilisensikan menjadi produk turunan (merchandise), video game, hingga serial film.
Wakil Gubernur Rano Karno dalam sambutannya menyatakan kekagumannya terhadap kualitas kreasi yang ditampilkan. “Ini menjadi awal. Jakarta sedang memancing kreator lokal untuk tampil. Mungkin suatu saat akan lahir IP Indonesia, bukan hanya IP Jakarta,” ujarnya, menekankan pentingnya peran Intellectual Property sebagai fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi Jakarta di masa depan.
2. Pentingnya Kualitas dan Kualitas
JIPM 2025 tidak hanya fokus pada kuantitas transaksi, tetapi juga kualitas perlindungan KI. Berbagai sesi IP Talks dan workshop digelar, melibatkan pakar dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan akademisi, untuk membahas strategi komersialisasi paten dan hak cipta. Hal ini memastikan bahwa IP yang diperdagangkan memiliki perlindungan hukum yang kuat sebelum memasuki pasar yang lebih luas.
Memperkuat Identitas Visual Jakarta
Selain sebagai pasar, JIPM 2025 juga menjadi wadah strategis bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggandeng komunitas kreatif dalam merancang identitas visual baru kota.
Wagub Rano secara khusus meminta para kreator untuk berkontribusi dalam merancang tiga identitas visual penting bagi Pemprov DKI:
- Logo Jakarta: Wajah visual baru Ibu Kota pasca penetapan IKN.
- Logo 500 Tahun Jakarta: Perayaan tonggak sejarah kota.
- Logo Enjoy Jakarta: Brand pariwisata yang lebih segar dan modern.
Permintaan ini menegaskan bahwa IP dan karya kreatif bukan hanya urusan bisnis, tetapi juga alat strategis dalam membangun city branding dan memperkuat daya saing kota di kancah global.
Proyeksi dan Target Ambisius
Melalui event seperti JIPM, Pemprov DKI Jakarta menargetkan peningkatan penilaian kota dalam hal inovasi dan kreativitas. Tujuan jangka panjangnya adalah masuk ke dalam 50 besar kota global yang diakui sebagai pusat IP dan ekonomi kreatif.
Keberhasilan universitas-universitas dalam mengkomersialkan paten, seperti yang dicontohkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan lisensi paten senilai ratusan miliar rupiah, menjadi inspirasi bahwa hilirisasi hasil riset dan IP yang terdaftar dapat menjadi penggerak nyata bagi ekonomi nasional. JIPM 2025 diharapkan dapat mereplikasi kesuksesan ini di tingkat konten kreatif.
Dengan dukungan infrastruktur digital dan regulasi yang semakin memihak kreator, JIPM 2025 menjadi momentum penting untuk menginkubasi dan meluncurkan super-IP dari Indonesia yang siap mendunia, mengubah karya kreatif lokal menjadi aset bisnis bernilai tinggi.