Pertamina Lepas Bisnis Rumah Sakit Aviasi Hingga Asuransi Begini Progresnya

Pertamina Lepas Bisnis Rumah Sakit Aviasi Hingga Asuransi Begini Progresnya

Franklin County News — PT Pertamina (Persero) kembali mengambil langkah strategis dalam transformasi bisnisnya dengan melepas sejumlah unit usaha non-inti, termasuk rumah sakit, layanan aviasi, hingga anak usaha di sektor asuransi. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk fokus pada bisnis inti energi dan migas, sekaligus memperkuat kinerja keuangan serta efisiensi operasional.

Manajemen Pertamina menyebut bahwa langkah ini tidak menandai pengurangan skala perusahaan secara keseluruhan, melainkan penataan portofolio bisnis agar lebih fokus pada sektor strategis seperti eksplorasi dan produksi minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan.

Unit Bisnis yang Dilepas

Berdasarkan keterangan resmi, Pertamina melepas beberapa unit usaha yang tidak termasuk bisnis inti, antara lain:

  • Rumah Sakit Pertamina – Unit layanan kesehatan untuk masyarakat dan pegawai yang dikelola secara mandiri.
  • Layanan Aviasi – Termasuk manajemen hangar, ground handling, dan logistik penerbangan untuk kebutuhan internal maupun komersial.
  • Anak Usaha Asuransi – Perusahaan yang menyediakan layanan asuransi untuk risiko operasional maupun karyawan.

Proses pelepasan dilakukan melalui divestasi sebagian saham, merger dengan pihak ketiga, atau penjualan aset strategis. Pertamina memastikan seluruh proses transparan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, serta tetap menjaga hak pegawai dan kepentingan stakeholder.

Progres Divestasi hingga Saat Ini

Sumber internal Pertamina menyebutkan bahwa progres pelepasan bisnis non-inti ini sudah mencapai tahap lanjutan:

  • Rumah sakit – Sedang dalam tahap due diligence dengan beberapa calon investor strategis. Fokus utama adalah memastikan kontinuitas layanan bagi pasien dan pegawai.
  • Layanan aviasi – Negosiasi dengan perusahaan aviasi nasional dan swasta sedang berjalan, dengan opsi pengelolaan secara joint venture atau pengalihan penuh.
  • Asuransi – Proses audit dan evaluasi portofolio risiko hampir selesai, menyiapkan penawaran untuk calon pembeli atau mitra strategis.

Manajemen Pertamina menargetkan seluruh proses ini rampung dalam 12–18 bulan ke depan, tergantung pada persetujuan regulator dan kesepakatan final dengan pihak pembeli.

Alasan Pelepasan Bisnis Non-Inti

Direktur Utama Pertamina menjelaskan bahwa langkah ini selaras dengan strategi perusahaan untuk:

  1. Fokus pada Bisnis Inti Migas dan Energi Terbarukan – Menyediakan energi yang andal dan ramah lingkungan.
  2. Efisiensi dan Optimalisasi Modal – Mengalihkan dana dan sumber daya ke sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan.
  3. Mengurangi Risiko Non-Energi – Unit usaha di luar energi cenderung menghadapi risiko operasional dan regulasi yang berbeda.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari transformasi korporasi modern, di mana perusahaan besar harus memprioritaskan bisnis yang menjadi kompetensi inti agar tetap kompetitif di tingkat global.

Dampak bagi Pegawai dan Layanan

Pihak Pertamina menekankan bahwa pegawai yang bekerja di unit-unit yang dilepas akan tetap mendapatkan perlindungan dan opsi relokasi. Dalam beberapa kasus, pegawai dapat dialihkan ke unit usaha Pertamina lain sesuai kebutuhan, atau tetap bekerja di unit yang diakuisisi pihak ketiga dengan hak yang dijamin.

Untuk layanan publik, seperti rumah sakit dan layanan aviasi, Pertamina memastikan kontinuitas operasional tidak terganggu. Proses transisi dilakukan secara bertahap agar pasien, klien, dan pengguna layanan tetap menerima pelayanan berkualitas.

Analisis Ekonomi: Efisiensi dan Fokus Strategis

Para analis menilai langkah Pertamina ini sebagai keputusan strategis yang tepat di tengah dinamika industri energi global. Dengan melepas unit usaha non-inti, Pertamina dapat:

  • Memperkuat posisi finansial dengan meningkatkan likuiditas.
  • Mengurangi beban operasional dan risiko non-energi.
  • Fokus pada inovasi energi baru dan pengembangan migas yang lebih berkelanjutan.

Transformasi ini juga memudahkan Pertamina untuk bersaing dengan perusahaan energi internasional yang mulai mengalihkan portofolio mereka ke energi rendah karbon.

Langkah ke Depan: Transformasi Pertamina

Setelah melepas bisnis non-inti, Pertamina akan lebih fokus pada pengembangan empat pilar strategis:

  1. Upstream – Eksplorasi dan produksi minyak dan gas.
  2. Refinery & Petrochemical – Optimalisasi kilang dan produksi bahan bakar serta petrokimia.
  3. Gas & New Energy – Distribusi gas bumi, LNG, dan energi terbarukan.
  4. Power & Renewable Energy – Pembangkit listrik, biofuel, hidrogen, dan solusi energi hijau.

Dengan fokus ini, Pertamina menargetkan pertumbuhan yang lebih stabil, efisiensi biaya lebih tinggi, dan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional.

Transparansi dan Dukungan Stakeholder

Pertamina menegaskan bahwa proses divestasi unit usaha non-inti dilakukan transparan, melibatkan regulator, investor, dan serikat pekerja. Hal ini penting untuk memastikan proses berjalan lancar, mengurangi risiko hukum, dan mempertahankan reputasi perusahaan sebagai BUMN yang profesional.

Selain itu, komunikasi rutin dilakukan kepada publik untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama terkait layanan rumah sakit dan layanan aviasi yang tetap harus tersedia tanpa gangguan.

Pasuruan Timur Jadi Lahan Baru Bagi Perusahaan Properti untuk Berinvestasi
UMKM Wajib Melek Teknologi, AI Jadi Senjata Baru Dongkrak Penjualan