Kapolda Bengkulu Hadiri Musda XI REI, Dorong Sinergi Pengembangan Properti Berkelanjutan
Franklin County News — Musyawarah Daerah (Musda) XI Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Provinsi Bengkulu resmi digelar dengan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Agus Rahmat. Acara ini menjadi momentum penting untuk membahas arah pengembangan properti di provinsi tersebut, sekaligus memperkuat sinergi antara pihak keamanan, pemerintah, dan pelaku industri properti.
Musda XI REI menekankan pembangunan properti yang berkelanjutan, memadukan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial, guna mendukung pertumbuhan kawasan yang terencana dan aman.
Peran Kapolda Bengkulu dalam Mendukung Industri Properti
Kehadiran Kapolda Bengkulu menegaskan pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan dan pengembang properti. Irjen Agus Rahmat menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan hunian yang aman dan teratur, serta menekankan perlunya penerapan prinsip law and order dalam setiap proyek pembangunan.
“Keamanan dan ketertiban menjadi kunci agar proyek properti berjalan lancar dan masyarakat merasa nyaman. Kami siap mendukung REI melalui pengamanan, fasilitasi izin, dan koordinasi dengan pemerintah daerah,” ujar Kapolda.
Agenda Musda: Membahas Strategi dan Target REI
Musda XI REI tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diisi dengan pembahasan strategis terkait:
- Rencana pembangunan perumahan baru, termasuk hunian vertikal dan perumahan rakyat.
- Pengembangan properti berkelanjutan, dengan memprioritaskan desain ramah lingkungan dan efisiensi energi.
- Koordinasi dengan pemerintah daerah, untuk mempermudah perizinan dan memastikan proyek sesuai tata ruang.
- Penetapan kepengurusan REI periode 2025–2030, sebagai langkah konsolidasi organisasi.
Musda juga menjadi ajang berbagi pengalaman antaranggota, termasuk tantangan pengembangan properti di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.
Dorong Properti Berkelanjutan
Salah satu fokus utama Musda XI REI adalah mendorong prinsip green building dan pembangunan berkelanjutan. Para pengembang diajak mempertimbangkan efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah konstruksi yang baik.
Dalam sambutannya, Ketua REI Bengkulu menyampaikan, “Pengembangan properti tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata. Kita harus memperhatikan lingkungan dan kenyamanan penghuni, sehingga pembangunan bisa berdampak positif bagi masyarakat dan alam.”
Sinergi Antara Pemerintah, Kepolisian, dan Pengembang
Kapolda Bengkulu menekankan bahwa sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan pengembang menjadi fondasi penting dalam pengembangan properti. Beberapa langkah yang diusulkan meliputi:
- Koordinasi perizinan: Mempercepat proses administrasi dengan meminimalkan tumpang tindih regulasi.
- Pengamanan proyek: Memberikan pengawasan agar pembangunan berjalan lancar, serta mencegah konflik sosial.
- Sosialisasi kepada masyarakat: Mengedukasi warga terkait pembangunan agar tercipta lingkungan harmonis.
Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem properti yang aman, berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Tantangan Pengembangan Properti di Bengkulu
Meski memiliki potensi besar, pengembangan properti di Bengkulu menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:
- Keterbatasan infrastruktur: Beberapa wilayah masih memerlukan jalan, listrik, dan air bersih untuk mendukung pembangunan perumahan.
- Harga lahan yang tinggi di beberapa daerah strategis, sehingga mempengaruhi biaya pembangunan.
- Kendala perizinan yang terkadang kompleks, membutuhkan koordinasi lintas instansi.
- Kesadaran masyarakat terkait lingkungan yang masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Musda XI REI menjadi platform strategis untuk mencari solusi atas tantangan tersebut melalui diskusi dan kesepakatan bersama.
Peluang Investasi Properti
Dengan dukungan pemerintah dan aparat keamanan, REI Bengkulu menilai peluang investasi properti di provinsi ini semakin terbuka. Pertumbuhan ekonomi lokal, urbanisasi, dan meningkatnya permintaan hunian menjadi faktor pendorong bagi para pengembang untuk menanamkan modal mereka.
Selain itu, konsep hunian vertikal, apartemen, dan perumahan ramah lingkungan di kawasan strategis diprediksi menjadi tren utama dalam lima tahun ke depan.
Komitmen Menuju Properti Aman dan Berkelanjutan
Kapolda Bengkulu menekankan komitmen jajarannya untuk mendukung setiap proyek properti yang mematuhi regulasi, aman bagi masyarakat, dan menerapkan prinsip keberlanjutan. Dukungan kepolisian tidak hanya bersifat pengamanan fisik, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi pengembang dalam menghadapi berbagai risiko proyek.
Ketua REI menambahkan, “Kolaborasi ini sangat penting untuk mewujudkan properti yang bukan hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.”
Musda XI REI di Bengkulu menegaskan pentingnya sinergi antara pengembang, pemerintah, dan aparat keamanan dalam pengembangan properti. Kehadiran Kapolda Bengkulu memberikan dukungan nyata terhadap keamanan proyek, percepatan perizinan, dan terciptanya hunian yang nyaman bagi masyarakat.
Dorongan untuk properti berkelanjutan, integrasi green building, dan manajemen proyek yang tertib menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem properti yang sehat dan berkelanjutan di Bengkulu. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan sektor properti provinsi ini dapat berkembang pesat sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.