Harga Properti Residensial di Balikpapan Triwulan III-2025 Tumbuh Terbatas

Harga Properti Residensial di Balikpapan Triwulan III-2025 Tumbuh Terbatas

Franklin County News — Kenaikan harga jual properti residensial baru di Kota Balikpapan pada triwulan III 2025 tercatat mengalami perlambatan. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan harga pada periode ini lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, dalam rilisnya Sabtu (15/11), menyampaikan bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III-2025 hanya tumbuh 0,67 persen (yoy), melambat dari triwulan II-2025 yang tumbuh 0,81 persen (yoy).

Perlambatan IHPR terjadi karena kenaikan harga di seluruh tipe rumah ikut melemah. Dalam penyampaiannya, Robi menjelaskan bahwa rumah tipe besar mengalami kenaikan sekitar 1,66 persen (yoy), sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang berada di angka 1,84 persen.

“Kenaikan pada rumah tipe menengah tercatat sekitar 0,29 persen (yoy), turun dibanding sebelumnya di 0,42 persen,” jelas Robi.

Sementara rumah tipe kecil hanya naik sekitar 0,23 persen (yoy), menurun dari 0,38 persen pada triwulan sebelumnya.

Penjualan properti pada triwulan III 2025 menunjukkan penurunan cukup dalam, yakni sekitar 44,98 persen (yoy).

Menurut Robi, penurunan ini terjadi seiring meredanya lonjakan kebutuhan hunian yang sebelumnya didorong proyek strategis nasional, seperti pembangunan Kilang Pertamina dan pengembangan IKN.

Walaupun begitu, para pengembang tetap menjaga kinerja dengan mengarahkan fokus penjualan ke rumah tipe menengah dan kecil yang lebih sesuai dengan daya beli masyarakat.

Sektor properti masih dinilai memiliki prospek positif. Kredit properti di Balikpapan pada triwulan III 2025 tercatat mencapai Rp1,17 triliun. Nilai ini memang masih terkontraksi sekitar 3,46 persen (yoy), namun membaik dibanding triwulan II yang terkontraksi 8,38 persen.

Rumah tipe kecil kembali menjadi pilihan utama masyarakat Balikpapan. Robi menyebutkan bahwa tingginya minat ini ditunjang oleh harga yang lebih terjangkau, dan dukungan berbagai program pembiayaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), seperti KUR Perumahan, Kredit Program Perumahan (KPP), dan FLPP.

Pada triwulan III 2025, sekitar 86 persen pembelian rumah primer dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), sedikit menurun dari triwulan sebelumnya yang mencapai 89 persen.

Momen Jokowi Ikut Jemput Jenazah Rugaiya Usman Wiranto di Lanud Adi Soemarmo
Samsung Galaxy S26 Series Dikabarkan Hadir dengan Teknologi Kamera Terbaru yang Menarik