Sasar Kelompok Marginal, Program Inkubasi Bisnis Empower Academy Berlangsung 6-8 Bulan

Sasar Kelompok Marginal, Program Inkubasi Bisnis Empower Academy Berlangsung 6-8 Bulan

Franklin County News — Empower Academy resmi meluncurkan program inkubasi bisnis yang ditujukan khusus bagi kelompok marginal di Indonesia. Program ini dirancang untuk memberdayakan individu dari latar belakang kurang beruntung, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat di daerah tertinggal, agar mampu membangun usaha mandiri yang berkelanjutan. Durasi inkubasi berlangsung antara enam hingga delapan bulan dengan berbagai modul pelatihan dan pendampingan intensif.

Fokus pada Kelompok Marginal

Program ini menargetkan kelompok marginal yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan bisnis, modal, dan jaringan pasar. Empower Academy bertujuan untuk menutup kesenjangan tersebut melalui pendampingan holistik, mulai dari pengembangan keterampilan bisnis hingga strategi pemasaran digital.

“Kami ingin memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang untuk menjadi pengusaha sukses. Kelompok marginal sering terabaikan, padahal potensi mereka sangat besar jika diberi bimbingan dan akses yang tepat,” ujar Direktur Empower Academy, Anita Prasetyo.

Program Inkubasi 6-8 Bulan

Program inkubasi Empower Academy berlangsung selama enam hingga delapan bulan. Selama periode ini, peserta mengikuti berbagai modul yang mencakup manajemen usaha, perencanaan keuangan, pemasaran, branding, dan teknologi digital. Selain itu, peserta juga mendapatkan mentoring pribadi dari praktisi bisnis berpengalaman.

“Durasi program kami sesuaikan agar peserta memiliki waktu cukup untuk belajar, praktik, dan membangun usaha nyata. Pendekatan ini terbukti meningkatkan peluang keberhasilan bisnis peserta,” jelas Anita Prasetyo.

Modul Pelatihan dan Pendampingan

Setiap peserta akan mendapatkan pelatihan intensif yang meliputi analisis pasar, strategi produk, pengelolaan keuangan, hingga pemanfaatan platform digital untuk penjualan. Pendampingan personal juga menjadi bagian penting dari program ini, sehingga peserta dapat mengatasi tantangan nyata dalam mengembangkan usaha.

“Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung. Mentor akan mendampingi peserta secara berkelanjutan agar setiap bisnis yang dibangun dapat tumbuh dengan sehat,” kata Kepala Program Empower Academy, Rudi Hartono.

Dukungan Modal dan Jaringan

Selain pelatihan, Empower Academy juga menyediakan dukungan akses modal awal melalui kerja sama dengan lembaga keuangan dan investor sosial. Peserta yang menunjukkan kemajuan signifikan berkesempatan memperoleh pendanaan tambahan untuk ekspansi usaha.

“Modal awal memang penting, tetapi jaringan dan akses pasar juga krusial. Program kami membuka pintu bagi peserta untuk bertemu investor, supplier, dan mentor bisnis yang dapat mendukung pertumbuhan usaha mereka,” jelas Rudi Hartono.

Dampak terhadap Pemberdayaan Ekonomi

Program inkubasi ini diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi yang nyata. Dengan keterampilan dan akses yang diberikan, peserta dari kelompok marginal dapat membangun usaha yang mandiri, meningkatkan pendapatan keluarga, dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

“Memberdayakan kelompok marginal berarti memperluas kesempatan ekonomi yang inklusif. Ini bukan sekadar pelatihan bisnis, tapi juga strategi pembangunan ekonomi masyarakat,” ujar Dr. Hadi Santoso, pakar ekonomi sosial.

Cerita Sukses Peserta

Beberapa alumni Empower Academy sebelumnya berhasil mengembangkan usaha mereka menjadi bisnis kecil yang stabil. Misalnya, Siti Nurhayati, seorang ibu rumah tangga dari daerah terpencil, berhasil menjual produk kerajinan lokal secara online setelah mengikuti program ini. Omzetnya meningkat hingga tiga kali lipat dalam satu tahun, sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Program ini mengubah hidup saya. Tidak hanya belajar bisnis, tetapi juga percaya diri membangun usaha sendiri,” ujar Siti Nurhayati.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Swasta

Empower Academy bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga swasta untuk memperluas jangkauan program. Kolaborasi ini mencakup sosialisasi program, pendampingan tambahan, dan akses fasilitas pendukung seperti ruang kerja, pelatihan lanjutan, serta pelatihan digital marketing.

“Kolaborasi menjadi kunci agar program dapat menjangkau lebih banyak peserta. Sinergi antara akademi, pemerintah, dan sektor swasta akan memperkuat hasil program,” kata Anita Prasetyo.

Strategi Pemasaran Digital bagi Peserta

Salah satu fokus penting dalam inkubasi adalah penguasaan pemasaran digital. Peserta diajarkan cara memanfaatkan media sosial, marketplace, dan platform e-commerce untuk menjangkau pasar lebih luas. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan dan brand awareness bisnis peserta.

“Kita hidup di era digital. Menguasai pemasaran online menjadi syarat penting agar bisnis bisa bersaing dan berkembang,” jelas Rudi Hartono.

Evaluasi dan Pengembangan Lanjutan

Setiap peserta akan dievaluasi secara berkala selama program untuk memastikan mereka menerapkan ilmu yang didapat. Empower Academy juga menyediakan program lanjutan bagi alumni untuk mendukung ekspansi bisnis mereka dan memperkuat kemampuan manajemen serta inovasi produk.

“Kami ingin setiap peserta tidak hanya sukses di awal, tetapi mampu mempertahankan dan mengembangkan usahanya dalam jangka panjang,” ujar Anita Prasetyo.

Program inkubasi bisnis Empower Academy selama enam hingga delapan bulan memberikan peluang nyata bagi kelompok marginal untuk mengembangkan usaha mandiri. Dengan modul pelatihan lengkap, pendampingan intensif, dukungan modal, dan akses pasar, peserta diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup, memberdayakan ekonomi lokal, dan menjadi inspirasi bagi komunitas mereka.

Melalui inisiatif ini, Empower Academy membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi harus inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi, sehingga kelompok marginal memiliki kesempatan setara untuk berkembang dan bersaing di dunia bisnis modern.

UMS Jadi PTMA Pertama Buka Prodi Kecerdasan Buatan, Dorong Inovasi Teknologi
Teknologi Hukum Jadi Fondasi Baru Kantor Firma di Indonesia