Teknologi Digital Berperan Penting Modernisasi Industri dan Tingkatkan SDM

Teknologi Digital Berperan Penting Modernisasi Industri dan Tingkatkan SDM

Franklin County News — Perkembangan teknologi digital kini menjadi faktor utama dalam modernisasi industri di Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri menekankan bahwa adopsi teknologi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di pasar global. Transformasi digital mencakup pemanfaatan otomatisasi, Internet of Things (IoT), big data, dan sistem manajemen cerdas yang memungkinkan proses produksi berjalan lebih cepat, akurat, dan hemat biaya.

Kementerian terkait menilai modernisasi industri melalui digitalisasi menjadi strategi jangka panjang untuk memperkuat sektor manufaktur, logistik, dan jasa. Teknologi Digital memungkinkan pengawasan real-time, prediksi kebutuhan pasar, hingga pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien.

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Selain modernisasi industri, teknologi digital juga memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui pelatihan berbasis digital, pekerja dapat menguasai keterampilan baru sesuai kebutuhan industri modern, termasuk pengoperasian mesin otomatis, analisis data, hingga manajemen produksi berbasis teknologi.

Program pengembangan SDM digital membantu mencetak tenaga kerja yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tuntutan industri 4.0. Dengan kemampuan digital yang mumpuni, pekerja tidak hanya lebih produktif tetapi juga berpeluang menempati posisi strategis dalam rantai industri.

Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha

Pemerintah mendorong kolaborasi dengan perusahaan swasta dalam implementasi teknologi digital. Investasi di bidang infrastruktur digital, pelatihan SDM, dan penerapan sistem manajemen cerdas menjadi fokus utama. Langkah ini diyakini mampu mendorong produktivitas industri sekaligus menciptakan ekosistem kerja yang lebih modern dan berkelanjutan.

Beberapa perusahaan telah mulai memanfaatkan robotik, analisis data, dan sistem otomatisasi untuk proses produksi, sementara pelatihan digital bagi karyawan menjadi program rutin agar kompetensi SDM sejalan dengan modernisasi industri.

Mendorong Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi

Dengan integrasi teknologi digital dalam industri dan peningkatan kualitas SDM, Indonesia diharapkan mampu memperkuat daya saing di pasar regional dan global. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan kemampuan industri menjawab kebutuhan konsumen modern.

“Transformasi digital yang sejalan dengan Making Indonesia 4.0 tidak hanya memperkuat struktur industri dalam negeri, tetapi juga memacu kompetensi tenaga kerja agar semakin kompetitif di pasar global,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (24/11).

Berdasarkan survei self-assessment INDI 4.0 terhadap 1.661 perusahaan industri, implementasi teknologi masih menjadi tantangan utama. Kajian McKinsey (2019) juga menunjukkan bahwa adopsi industri 4.0 di Indonesia baru mencapai 21%, dengan 79% perusahaan masih berada pada tahap pilot trap.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus memperkuat penyiapan SDM kompeten, khususnya dalam bidang elektronika, otomasi, dan teknologi industri 4.0.

Beberapa waktu lalu, BPSDMI sukses menyelenggarakan Pelatihan Perancangan Embedded System Mikrokontroler Berbasis Internet of Things (IoT) yang bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur. Pelatihan ini dilaksanakan di Kadin Institute, Surabaya.

Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menegaskan, PIDI 4.0 merupakan salah satu motor percepatan transformasi digital di sektor industri.

“PIDI 4.0 memiliki visi menjadi solusi satu atap bagi akselerasi transformasi digital, melalui pendampingan, konsultasi, pemecahan masalah industri, dan pelatihan bagi pelaku industri,” jelasnya.

Menurut Doddy, transformasi digital harus dipandang sebagai investasi strategis agar industri mampu bertahan dan unggul dalam persaingan global yang semakin ketat.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Sidik Herman menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kapasitas tenaga kerja industri.

“Pelatihan Perancangan Embedded System Berbasis IoT ini adalah katalisator yang mempercepat transformasi Industri 4.0 melalui pengembangan SDM yang kompeten,” ujarnya.

Perluas Ekspansi Bisnis Kuliner, Lemonilo Buka Gerai di Taman Mini
Harga Properti di Bali Makin Mahal Imbas Permintaan Tinggi, Naik hingga 10%